Rabu, 01 Mei 2013

HACCP pada Pecel Sayur



 
A.      Pengertian HACCP
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah Suatu system yang mengidentifikasi bahaya spesifik yang mungkin timbul dan cara pencegahannya untuk mengendalikan bahaya tersebut. 
B.       Tujuan HACCP
Ø  Umum 
Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan cara mencegah atau mengurangi kasus keracunan dan penyakit melalui makanan (“Food born disease”). 
Ø  Khusus
Mengevaluasi cara produksi makanan bahaya
• Memperbaiki cara produksi dan proses pembuatan makanan
• Memantau & mengevaluasi penanganan, pengolahan, sanitasi 
• Meningkatkan inspeksi mandiri 
C.       Kegunaan HACCP
·       Mencegah penarikan makanan 
·       Meningkatkan jaminan Food Safety
·       Pembenahan & “pembersihan” unit pengolahan (produksi)
·       Mencegah kehilangan konsumen / menurunnya pasien 
·       Meningkatkan kepercayaan konsumen / pasien 
·       Mencegah pemborosan beaya 
Prinsip HACCP
HACCP merupakan suatu sistem yang dilakukan untuk mengidentifikasi bahaya tertentu dan tindakan pencegahan yang perlu dilakukan untuk pengendaliannya.
Sistem initerdiri dari tujuh prinsip sebagai berikut :
Prinsip 1 : Mengidentifikasi potensi bahaya yang berhubungan dengan produksi pangan pada semua   
                  tahapan, mulai dari usaha tani, penanganan, pengolahan di pabrik dan distribusi, sampai      
                  kepada titik produk pangan dikonsumsi. Penilaian kemungkinan terjadinya bahaya dan   
                  menentukan tindakan pencegahan untuk  pengendaliannya.
Prinsip 2 : Menentukan titik atau tahap prosedur operasional yang dapat dikendalikan untuk
                  menghilangkan bahaya atau mengurangi kemungkinan terjadi bahayatersebut (CCP   
                  =Critical Control Point ). CCP berarti setiap tahapan di dalam produksi pangan dan atau
                  pabrik yang meliputi sejak bahan baku yan diterima, dan atau diproduksi, panen, diangkut,
                  formulasi, diolah, disimpan, dan lain sebagainya.
Prinsip 3 : Menetapkan batas kritis yang harus dicapai untuk menjamin bahwa CCP berada dalam
                  kendali.
Prinsip 4 : Menetapkan sistem pemantauan atau pengendalian (monitoring ) dari CCP  dengan cara
                  pengujian atau pengamatan

Prinsip 5 : Menetapkan tindakan perbaikan yang dilaksanakan jika hasil pengamatanmenunjukan
                   bahwa CCP tertentu tidak terkendali.
Prinsip 6 : Menetapkan prosedur verifikasi yang mencakup pengujian tambahan dan prosedur
                  penyesuaian yang menyatakan bahwa sistem HACCP berjalan efektif.
Prinsip 7 :Mengembangkan dokumentasi mengenai semua prosedur dan pencatatan yang tepat untuk
                   prinsip-prinsip ini dan penerapannya

D.      HACCP PADA Pecel Sayur
1. HACCP pada Pembuatan Sambel Pecel
Dalam menerapkan sistem  HACCP diperlukan suatu evaluasi  hazard mulai praproduksi, produksi sampai pasca produksi dengan urut-urutan  tertentu, sedangkan  secara garis besar evaluasi dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
·         Pencucian bahan pembuatan sambal ( kacang tanah, cabe merah, cabe rawit, bawang putih, daun jeruk)
·         Penggorengan bahan pembuatan sambal
·         Penghalusan bahan
·         Penambahan sedikit air
2. HACCP  pada Pemasakan Sayur Pecel
Semua sayuran direbus dengan air mendidih
3. HACCP  pada Pecel Sayur
penerapan HACCP pada Pecel Sayur
a)      Nama masakan        : Pecel Sayur
b)      Bahan :
-  Sayuran : Kangkung, Kubis, Sawi, Kecambah kacang hijau, Daun singkong,
                     Daun pepaya
-  300 gram kacang tanah di goreng , tumbuk boleh sampai halus boleh juga  
    tidak.
-  4 buah cabe merah
-  10 cabe rawit
-  5 siung bawang putih
-  3 sendok teh terasi
-  20 lembar daun jeruk purut, buang tulang daunnya
-  2 sendok t
eh garam
-  80 gram gula jawa
-  10 gram asam jawa, celupkan dalam gelas tambah 3 sdk makan air matang
-  2 sendok makan minyak untuk menumi
s
c)      Peralatan :
-          pisau
-          baskom
-          cobek
-          wajan
-          panci
-          alat penggoreng ( susuk)
-          solet
           
d)     Proses pengolahan   :
Tahap I  :
Cara Memasak Sambal Pecel :
1.      Cuci semua bahan
2.      Panaskan minyak lalu tumis cabe merah, cabe rawit,bawang putih dan terasi sampai terlihat layu
3.      Goreng kacang tanah.
4.      Haluskan bahan tumisan beserta daun  jeruk , garam dan gula jawa dalam cobek
5.      Masukkan kacang yang telah digoreng tadi. Aduk hingga rata tambahkan air matang dan air asam, aduk hingga rata.
Tahap II :
                        Cara  memasak sayuran:
1.      Cuci Sayuran
2.      Masukkan air dan sayuran ke dalam panci
3.      Panaskan air dan sayuran
4.      Tunggu sampai mendidih dan sayuran matang
5.      Tiriskan sayuran
Tahap III :
Penyajian :
campurkan sambal dengan sayuran yang sudah matang dan taruh dalam wadah ( piring ).

a.      FORMULIR 1. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN CARA PENCEGAHANNYA
NAMA MASAKAN : “Pecel Sayuran”
Perusahaan

Jenis Industri

Nama Produk
Pecel Sayur
Konsumen
Tim HCCP
Lampiran
Gambar
Tim HACCP
Wisnu purbo, Dani suprapto, Rizqi pradana
NO
Bahan mentah / ingridien / bahan tambahan
Bahaya
(Biologi / Kimia /Fisik )
Jenis bahaya
Cara pencegahan


1.
Tahap Pembuatan Sambal Pecel

Pencucian Bahan Sambal
Biologi


Kimia
Echeria Coli, salmonella thypi pada bahan sambal
Pestisida
Cuci dengan pencuci khusus sayuran

Penggorengan Bahan Sambal
Fisik



Minyak goreng



Menggunakan celemek dan lengan panjang

Penghalusan Bahan sambal
Fisik
Kerikil karena gerusan alat penghalus
Gunakan Blender

Penambahan Sedikit Air
-
-
-
3.

Tahap pemasakan Sayuran

Pencucian Sayur
Biologi



Kimia
e. coli dan salmonella thypi


Pestisida
Mencuci sampai bersih pada air yang mengalir dan pakai  pencuci sayuran

Perebusan Sayuran
Biologi
Salmonella thypi dan escheria coli
Memasak sayuran pada suhu 100OC selama 10 menit

Penirisan Sayuran
Biologi
Lalat
Tutup dengan penutup
3.
Penyajian

Mencampurkan Sayuran matang dengan Sambal
Biologi
Kontaminasi dari tangan pembuat
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan plastic

Menaruh dalam wadah ( piring )
Biologi
Lalat
Tutup dengan penutup








b.      KELOMPOK BAHAYA untuk  form 2
KEL. BHY
KARAKTERISTIK
A
Kelompok makanan KHUSUS yang terdiri dari makanan NON STERIL yang ditujukan untuk konsumen beresiko tinggi, seperti bayi, balita, orang sakit/pasien, orang tua, ibu hamil, ibu menyusui, usia lanjut
B
Makanan yang mengandung bahan / ingridien yang SENSITIF terhadap bahaya biologis, kimia, atau fisik
C
Di dalam proses pengolahan makanan TIDAK terdapat tahap yang dapat  membunuh mikroorganisme berbahaya atau mencegah / menghilangkan bahaya kimia / fisik
D
Makanan kemungkinan mengalami PENCEMARAN KEMBALI setelah pengolahan SEBELUM pengemasan / penyajian
E
Kemungkinan dapat terjadi KONTAMINASI KEMBALI atau penanganan yang salah SELAMA distribusi, penanganan oleh konsumen / pasien, sehingga makanan menjadi berbahaya bila dikonsumsi
F
Tidak ada proses pemanasan setelah mengemasan / penyajian atau waktu dipersiapkan di tingkat konsumen / pasien yang dapat memusnahkan / menghilangkan BAHAYA BIOLOGIS.
- Atau Tidak ada cara bagi konsumen untuk mendeteksi, menghilangkan, atau menghancurkan BAHAYA KIMIA atau FISIK

c.       Kategori Resiko Makanan untuk . HACCP
Kategori resiko

Karakteristik bahaya

Keterangan

0
0 (tidak ada bahaya)
TIDAK mengandung bahaya A s.d. F
I
(+)
Mengandung SATU bahaya B s.d. F
II
(+ +)
Mengandung DUA  bahaya B s.d. F
III
(+ + +)
Mengandung TIGA bahaya B s.d. F
IV
(+ + + +)
Mengandung EMPAT bahaya B s.d. F
V
(+ + + + +)
Mengandung LIMA bahaya B s.d. F
VI
A+ (kategori khusus)
Kategori resiko paling tinggi (semua makanan yang mengandung BAHAYA A, baik DENGAN/TANPA bahaya B - F

FORMULIR 2. ANALISA RESIKO BAHAYA
NAMA MASAKAN : AYAM GORENG
NO
BAHAN / INGRIDIEN
KEL. BAHAYA(“√”)

KATEGORI RESIKO
Keterangan


A
B
C
D
E
F



Makanan “Ayam Goreng “
-
V ( mengandung 5 bahaya dari A-F terkecuali C )
Pecel sayur termasuk dalam kelompok bahaya A sampai F kecuali C karena semua produk merupakan makanan yang ditujukan untuk konsumen yang berisko tinggi yaitu bayi dan lansia. Dalam proses produksi terdapat tahap yang dapat membunuh mikroorganisme berbahaya atau mencegah dan menghilangkan bahaya kimia atau fisik serta mengandung bahan sensitive (peka) terhadap bahaya biologi atau fisik.


PRINSIP-PRINSIP HACCP
Ø  Pada Pembuatan Sambal
1.      Prinsip 1 : Identifikasi Bahaya Fisik ( tercampur kerikil )
2.      Prinsip 2 : CCP  Mengganti alat penghalus
3.      Prinsip 3 : Sambal halus
4.       Prinsip 4 : Memastikan tidak ada kerikil yang tercampur
5.      Prinsip 5 : Jika masih ada kerikil lakukan pemisahan lagi
6.      Prinsip 6 : Pengamatan sisa kerikil
7.      Prinsip 7 : Mencatat bahaya yang timbul saat proses penghalusan bahan sambal
Ø  Pada Pemasakan Sayuran
1.      Prinsip 1 : Identifikasi Bahaya Biologi Salmonella thypi, escheria coli
2.      Prinsip 2 : CCP merebus sayuran
3.      Prinsip 3 : 100 oC selama 10 menit
4.      Prinsip 4 : melihat air mendidih dan mencatat waktunya
5.      Prinsip 5 : jika belum mendidih waktu diperpanjang
6.      Prinsip 6 : pemeriksaan Salmonella thypi dan escheria coli
7.      Prinsip 7 : mencatat kejadian yang berlangsung serta jumlah matang dan rusak