KANKER
Kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:
- tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas
normal)
- menyerang jaringan biologis di dekatnya.
- bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik,
disebut metastasis.
Tiga karakter ganas inilah yang
membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor,
tetapi beberapa tidak, seperti leukemia. Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan studi,
diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut onkologi.
Pada umumnya, sel kanker membentuk
sebuah tumor, kecuali pada leukemia. Reaksi antara asam
tetraiodotiroasetat dengan integrin adalah penghambat aktivitas hormon tiroksin
dan tri-iodotironina yang merupakan salah satu faktor yang berperan dalam angiogenesis dan proliferasi sel tumor.[1] Pertumbuhan yang tidak terkendali tersebut disebabkan
kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi
mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi
tersebut sering diakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) ataupun
diwariskan (mutasi germline).
Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasi dan
karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya
membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi.
Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan,
terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan
dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok dapat
menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan lainnya. Tumor (bahasa
Latin; pembengkakan) menunjuk massa
jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat
kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang
mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar
melalui kelenjar
getah bening maupun pembuluh darah ke organ lain.
Klasifikasi
Perkembangan sel normal menjadi sel
kanker
Sebagai contoh, kanker yang bermula
pada usus
besar dirujuk sebagai kanker usus besar, sedangkan kanker yang terjadi pada sel basal dari kulit dirujuk sebagai karsinoma sel basal. Klasifikasi kanker kemudian dilakukan pada kategori yang
lebih umum, misalnya:[2]
- Karsinoma, merupakan kanker yang terjadi pada jaringan epitel,
seperti kulit atau jaringan yang menyelubungi organ tubuh, misalnya organ
pada sistem pencernaan
atau kelenjar. Contoh meliputi kanker kulit, karsinoma serviks, karsinoma anal, kanker
esofageal, karsinoma hepatoselular, kanker
laringeal, hipernefroma, kanker lambung, kanker testiskular
dan kanker tiroid.
- Sarkoma, merupakan kanker yang terjadi pada tulang seperti osteosarkoma, tulang rawan seperti kondrosarkoma, jaringan otot
seperti rabdomiosarcoma, jaringan adiposa, pembuluh darah dan jaringan penghantar atau pendukung lainnya.
- Leukemia,Limfoma dan Mieloma kanker yang terjadi pada jaringan darah
- Melanoma timbul dari melanosit.
- Mesotelioma pada pleura atau perikardium
Ciri-ciri sel kanker
Jaringan kanker memiliki ciri morfologis yang sangat khas saat diamati
dengan mikroskop.
Diantaranya berupa banyaknya jumlah sel yang mengalami mitosis, variasi jumlah dan
ukuran nukleus,
variasi ukuran dan bentuk sel, tidak terdapat fitur selular yang khas, tidak
terjadi koordinasi selular yang biasa nampak pada jaringan normal dan tidak
terdapat batas jaringan yang jelas.Immunohistochemistry dan metode molekular lain digunakan untuk menemukan ciri morfologis khas pada sel kanker/tumor, sebagai rujukan diagnosis dan prognosis.
Hahn dan rekan menggunakan ekspresi ektopik dari kombinasi antara telomerase transkriptase balik dengan onkogen h-ras dan antigen T dari virus SV40 untuk menginduksi konversi tumorigenik pada sel fibroblas dan sel epitelial manusia, yang terjadi akibat disrupsi pada lintasan metabolik intraselular. Ciri fenotipe dari sel kanker setelah mengalami transformasi dari sel normal, antara lain:[3]
Transformasi in vitro
- Terjadi
perubahan sitologi seperti pada sel kanker in vivo yaitu peningkatan basofil
sitoplasmik, peningkatan jumlah dan ukuran nuklei
- Perubahan
pada karakteristik perkembangan sel:
a. sulit mati walaupun
telah mengalami diferensiasi berkali-kali
b. tumbuh berkembang
yang tidak terhenti, walaupun telah berdesakan dengan sel di sekitarnya,
sehingga jaringan kanker memiliki kepadatan yang tinggi
d. tidak lagi
membutuhkan lapisan antarmuka untuk berkembangbiak, dan dapat tumbuh sebagai
koloni bebas di dalam medium
semi-padat.
f. sulit mengalami
apoptosis
- Perubahan
pada struktur dan fungsi membran sel, termasuk peningkatan aglutinabilitas karena lektin herbal
- Perubahan
pada komposisi antarmuka sel, glikoprotein, proteoglikan, glikolipid dan musin, ekspresi antigen tumorik
dan peningkatan penyerapan asam amino, heksos dan nukleosida.
- Tidak terjadi
interaksi matriks sel-sel dan sel-ekstraselular, sehingga tidak terjadi
penurunan laju diferensiasi
- Sel kanker
tidak merespon stimulasi zat yang menginduksi diferensiasi,
karena terjadi perubahan komposisi antarmuka sel, termasuk komposisi molekul pencerap
zat bersangkutan.
- Perubahan
dalam mekanisme transduksi sinyal selular, termasuk pada lintasan yang
sangat fundamental, selain lintasan regulasi yang mengendalikan fungsi
pencerap faktor pertumbuhan, jenjang fosforilasi dan defosforilasi.
- Kemampuan
untuk menginduksi tumor pada model. Kemampuan ini yang
menjadi sine qua non yang
mendefinisikan kata "ganas" pada transformasi in vitro. Walaupun demikian, sel
kanker yang tidak memiliki kemampuan seperti ini, tetap memiliki sifat
"tumorigenik" pada model yang lain.
Transformasi in vivo
Transformasi pada sel manusia memerlukan akumulasi dari
berbagai perubahan genetik yang mengakibatkan ketidak-stabilan genomik,[4]
seperti:
·
Peningkatan
ekspresi protein onkogen sebagai akibat dari translokasi, amplifikasi dan
mutasi pada kromosom.
·
Tidak
terdapat ekspresi protein dari gen "penekan tumor".
·
Terdapat
kelainan transkripsi genetik yang menyebabkan kelebihan produksi zat pendukung
pertumbuhan, seperti IGF-2, TGF-α, faktor angiogenesis tumor, PDGF,
dan faktor pertumbuhan hematopoietik seperti CSF dan interleukin.
·
Tidak
terjadi keseimbangan genetis, sehingga proliferasi menjadi semakin
tidak terkendali, peningkatan kemungkinan terjadinya metastasis.
·
Perubahan
pada pola enzim dan peningkatan enzim yang berperan
dalam sintesis asam
nukleat
dan enzim yang bersifat litik, seperti protease, kolagenase dan glikosidase.
·
Produksi
antigen
onkofetal, seperti antigen karsinoembrionik dan hormon plasentis
(contoh: gonadotropin korionik), atau
isoenzim
seperti alkalina fosfatase plasentis.
·
Kemampuan
untuk menghindari respon antitumor dari inangnya.
Dari berbagai perubahan genetik tersebut, pada tumor pada manusia,
seringkali ditemukan translokasi kromosom
yang menghasilkan produk kimerik dengan kemampuan transformasi menjadi sel
tumor/kanker atau mengubah ekspresi onkogen.[4]
Ciri
dan gejala
Ciri
paraklinis umum pada sel tumor
maupun kanker adalah produksi asam laktat dan asam piruvat yang tinggi, oksidasi glukosa yang rendah, walaupun tidak selalu disertai simtoma hipoksia, percepatan lintasan
glikolisis dan perlambatan laju fosforilasi
oksidatif, dan pergeseran lintasan glikolisis
dari anaerobik menjadi aerobik,
yang dikenal sebagai efek
Warburg.[5] Sel kanker memiliki kecenderungan untuk menghasilkan ATP
sebagai sumber energi dari lintasan glikolisis daripada lintasan fosforilasi
oksidatif. Faktor transkripsi Ets-1 yang ditingkatkan oleh sekresi H2O2 oleh mitokondria merupakan salah satu pemegang kendali pergeseran
metabolisme pada sel kanker.[6] Cir
i lain
adalah rendahnya kadar plasma vitamin
C yang ditemukan pada berbagai
penderita kanker, baik dari penderita dengan kebiasaan merokok, maupun tidak.[7]
Secara umum, gejala kanker bisa dibadi menjadi kelompok :
- Gejala lokal : pembesaran atau pembengkakan yang
tidak biasa tumor, pendarahan (hemorrhage), rasa sakit dan/atau tukak lambung/ulceration.
Kompresi jaringan sekitar bisa menyebabkan gejala jaundis (kulit dan mata yang menguning).
- Gejala pembesaran kelenjar getah bening
(lymph node), batuk, hemoptisis, hepatomegali (pembesaran hati), rasa sakit pada tulang, fraktur pada tulang-tulang yang
terpengaruh, dan gejala-gejala neurologis. Walaupun pada kanker tahap
lanjut menyebabkan rasa sakit, sering kali itu bukan gejala awalnya.
- Gejala sistemik : berat badan turun, nafsu makan
berkurang secara signifikan, kelelahan dan kakeksia(kurus kering), keringat berlebihan pada saat tidur/keringat malam, anemia, fenomena paraneoplastik
tertentu yaitu kondisi spesifik yang disebabkan kanker aktif seperti trombosis dan perubahan hormonal. Setiap gejala dalam daftar di
atas bisa disebabkan oleh berbagai kondisi (daftar berbagai kondisi itu
disebut dengan diagnosis
banding). Kanker mungkin adalah
penyebab utama atau bukan penyebab utama dari setiap gejala.
- Gejala angiogenesis yang merupakan interaksi antara sel tumor, sel stromal, sel endotelial, fibroblas dan matriks ekstraselular.[8] Pada kanker, terjadi penurunan
konsentrasi senyawa
penghambat pertumbuhan pembuluh darah baru, seperti trombospondin, angiostatin dan glioma-derived
angiogenesis inhibitory factor, dan ekspresi berlebih faktor
proangiogenik, seperti vascular
endothelial growth factor,[9] yang memungkinkan sel kanker
melakukan metastasis.[10] Terapi terhadap tumor pada
umumnya selalu melibatkan 2 peran penting, yaitu penggunaan anti-vascular endothelial growth factor
monoclonal antibodies untuk mengimbangi overekspresi faktor
proangiogenik, dan pemberian senyawa penghambat angiogenesis, seperti endostatin dan angiostatin.[9]
- Gejala migrasi sel tumor, yang ditandai dengan degradasi matriks
ekstraselular (ECM), jaringan ikat yang menyangga struktur sel, oleh enzim MMP.
Hingga saat ini telah diketahui 26 berkas gen MMP yang berperan dalam kanker,[11] dengan pengecualian yang terjadi antara lain pada hepatocellular carcinoma.[12]
Penyebab
Kanker adalah penyakit
yang 90-95% kasusnya disebabkan faktor lingkungan dan 5-10% karena faktor
genetik.[13]. Faktor lingkungan yang
biasanya mengarahkan kepada kematian akibat kanker adalah tembakau (25-30%), diet dan obesitas (30-35 %), infeksi (15-20%), radiasi, stres, kurangnya aktivitas fisik, polutan lingkungan.[13]
Bahan Kimia
Patogenesis kanker
dapat dilacak balik ke mutasi DNA yang berdampak pada
pertumbuhan sel dan metastasis. Zat yang menyebabkan mutasi DNA dikenal sebagai
mutagen, dan mutagen yang menyebabkan kanker disebut dengan karsinogen. Ada beberapa zat
khusus yang terkait dengan jenis kanker tertentu. Rokok tembakau dihubungkan dengan
banyak jenis kanker,[14] dan penyebab dari 90% kanker paru-paru.[15]
Keterpaparan secara terus-menerus terhadap serat asbestos dikaitkan dengan mesothelioma.[16].
Banyak mutagen
adalah juga karsinogen. Tetapi, beberapa mutagen bukanlah karsinogen. Alkohol adalah contoh bahan kimia bersifat
karsinogen yang bukan mutagen.[17]. Bahan kimia seperti ini
bisa menyebabkan kanker dengan menstimulasi tingkat pembelahan sel. Tingkat
replikasi yang lebih cepat, hanya menyisakan sedikit waktu bagi enzim-enzim
untuk memperbaiki DNA yang rusak pada saat replikasi DNA, sehingga meningkatkan
kemungkinan terjadinya mutasi. Riset selama beberapa dekade menunjukkan
keterkaitan antara penggunaan tembakau dan kanker pada paru-paru, laring, kepala, leher, perut, kandung
kemih, ginjal, esofagus,
dan pankreas.[18].
Asap tembakau memiliki lebih dari lima puluh jenis karsinogen yang sudah
dikenali termasuk nitrosamines dan hidrokarbon aromatik polisiklik.[19]
Tembakau bertanggung jawab atas satu per tiga dari seluruh kematian akibat
kanker di negara-negara maju,[14] dan sekitar satu per lima
di seluruh dunia.[19]
Tingkat kematian akibat kanker paru-paru di Amerika
Serikat mencerminkan pola merokok,
dengan kenaikan dalam pola merokok diikuti dengan peningkatan yang dramatis
dalam tingkat kematian akibat kanker paru-paru. Walaupun begitu, jumlah perokok
di seluruh dunia terus meningkat, sehingga beberapa organisasi menyebutkannya
sebagai epidemik tembakau.[20] Kanker yang berhubungan
dengan pekerjaan seseorang diyakini memiliki jumlah sebesar 2-20% dari semua
kasus.[21]
Radiasi Ionisasi
Sumber-sumber radiasi ionisasi, seperti
gas radon, bisa menyebabkan
kanker. Keterpaparan terus-menerus terhadap radiasi ultraviolet
dari matahari bisa menyebabkan melanoma dan beberapa penyakit
kulit yang berbahaya.[22]
Diperkirakan 2% dari penyakit kanker di masa yang akan datang dikarenakan CT Scan di saat ini.[23]
Radiasi dari frekuensi radio tak berion dari telepon
seluler dan sumber-sumber radio frekuensi yang serupa juga dianggap sebagai
penyebab kanker, tetapi saat ini sangat sedikit bukti kuat yang mendukung keterkaitan
ini.[24]
Infeksi
Beberapa kanker bisa disebabkan infeksi.[25] Ini
bukan saja berlaku pada binatang-binatang seperti burung, tetapi juga pada manusia. Virus-virus ini
berperan hingga 20% terhadap terjangkitnya kanker pada manusia di seluruh
dunia.[26].
Virus-virus ini termasuk papillomavirus pada manusia (kanker
serviks), poliomavirus pada manusia (mesothelioma, tumor otak), virus Epstein-Barr (penyakit
limfoproliferatif sel-B dan kanker nasofaring), virus
herpes penyebab sarcoma Kaposi (Sarcoma Kaposi dan efusi
limfoma primer), virus-virus hepatitis
B dan hepatitis C (kanker hati), virus-1 leukemia sel T
pada manusis (leukemia sel T), dan helicobacter pylori (kanker lambung).[26]
Data ekperimen dan epidemiologis menyatakan peran kausatif untuk virus dan
virus tampaknya menjadi faktor risiko kedua paling penting dalam perkembangan
kanker pada manusia, yang hanya dilampaui oleh penggunaan tembakau.[27]
Jenis tumor yang ditimbulkan virus dapat dibagi menjadi dua, jenis yang bertransformasi secara akut dan bertransformasi secara perlahan. Pada
virus yang bertransformasi secara akut, virus tersebut membawa onkogen yang
terlalu aktif yang disebut onkogen-viral (v-onc), dan virus yang terinfeksi
bertransformasi segera setelah v-onc terlihat. Kebalikannya, pada virus yang
bertransformasi secara perlahan, genome virus dimasukkan di dekat onkogen-proto
di dalam genom induk.
Ketidakseimbangan Metabolisme
Senyawa formaldehid
yang disintesis di dalam tubuh,
seringkali terbentuk dari lintasan metabolisme
senyawa xenobiotik, dapat membentuk ikatan kovalen dengan DNA, atau mengikat pada serum albumin dan gugus
valina dari hemoglobin, dan menginduksi
lintasan karsinogenesis.[28]
Ketidakseimbangan Hormonal
Tingginya rasio plasma hormon TGF-β,
yang merupakan regulator pada proses penyembuhan luka, akan meningkatkan
produksi ROS pada fibroblas, serta diferensiasi
fibroblas menuju fenotipe miofibroblas.[29]
Disfungsi Sistem Kekebalan
Keturunan
Keturunan (genetik) merupakan salah satu faktor
penting dalam pembentukan kanker. Adanya
faktor genetik dalam pembentukan kanker ini terjadi karena salah penyebab
kanker adalah mutasi DNA yang
memang diturunkan dari orangtua kepada anaknya, akan tetapi tidak semua jenis
kanker dapat diturunkan. hal tersebut dipengaruhi oleh letak mutasi pada DNA yang dialami dan
juga genotipe dari mutasi yang terjadi.
Letak kerusakan DNA yang dialami
Ada 2 macam letak mutasi yang memicu terbentuknya
kanker, yaitu mutasi pada gen-gen onkogen
dan mutasi pada gen-gen pensupresi tumor. mutasi pada gen pensupresi tumor lah
yang biasanya memicu penurunan kanker. hal tersebut disebabkan karena zigot
yang mengalami mutasi pada gen onkogen biasanya tidak dapat bertahan hidup
sehingga tidak dapat diturunkan.
Patofisiologi
Kanker adalah kelas penyakit beragam yang sangat
berbeda dalam hal penyebab dan biologisnya. Setiap organisme, bahkan tumbuhan,
bisa terkena kanker. Hampir semua kanker yang dikenal muncul secara bertahap,
saat kecacatan bertumpuk di dalam sel kanker dan sel anak-anaknya (lihat bagian
mekanisme untuk jenis cacat yang
umum).
Setiap hal yang bereplikasi memiliki kemungkinan
cacat (mutasi). Kecuali jika pencegahan dan perbaikan kecatatan ditangani
dengan baik, kecacatan itu akan tetap ada, dan mungkin diwariskan ke sel
anang/(daughter cell). Biasanya, tubuh melakukan penjagaan terhadap kanker
dengan berbagai metoda, seperti apoptosis,
molekul pembantu (beberapa polimerase DNA), penuaan/(senescence), dan
lain-lain. Namun, metoda koreksi-kecatatan ini sering kali gagal, terutama di
dalam lingkungan yang membuat kecatatan lebih mungkin untuk muncul dan
menyebar. Sebagai contohnya, lingkungan tersebut mengandung bahan-bahan yang
merusak, disebut dengan bahan karsinogen,
cedera berkala (fisik, panas, dan lain-lain), atau lingkungan yang membuat sel
tidak mungkin bertahan, seperti hipoksia.
Karena itu, kanker adalah penyakit progresif, dan berbagai kecacatan progresif
ini perlahan berakumulasi hingga sel mulai bertindak berkebalikan dengan fungsi
seharusnya di dalam organisme. Kecacatan sel, sebagai penyebab kanker, biasanya
bisa memperkuat dirinya sendiri (self-amplifying), pada akhirnya akan berlipat
ganda secara eksponensial. Sebagai contohnya :
- Mutasi
dalam perlengkapan perbaikan-kecacatan bisa menyebabkan sel dan sel
anangnya mengakumulasikan kecacatan dengan lebih cepat.
- Mutasi
dalam perlengkapan pembuat sinyal (endokrin) bisa mengirimkan sinyal
penyebab-kecacatan kepada sel di sekitarnya.
- Mutasi bisa
menyebabkan sel menjadi neoplastik, membuat
sel bermigrasi dan dan merusak sel yang lebih sehat.
- Mutasi bisa
menyebabkan sel menjadi kekal (immortal), lihat telomeres, membuat
sel rusak bisa membuat sel sehat rusak selamanya.
Pembentukan sel kanker
Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan perubahan
sel normal menjadi sel kanker adalah hiperplasia, displasia, dan neoplasia.
Hiperplasia adalah keadaan saat sel normal dalam jaringan bertumbuh dalam
jumlah yang berlebihan. Displasia merupakan kondisi ketika sel berkembang tidak
normal dan pada umumnya terlihat adanya perubahan pada nukleusnya.
Pada tahapan ini ukuran nukleus bervariasi, aktivitas mitosis meningkat, dan tidak
ada ciri khas sitoplasma
yang berhubungan dengan diferensiasi sel pada jaringan. Neoplasia merupakan
kondisi sel pada jaringan yang sudah berproliferasi secara tidak normal dan
memiliki sifat invasif.[30]
Kelainan siklus sel, antara lain terjadi saat:
- perpindahan
fasa G1 menuju fasa S.[31]
- siklus sel
terjadi tanpa disertai dengan aktivasi faktor transkripsi.[32] Pencerap hormon tiroid beta1 (TRbeta1) merupakan faktor transkripsi yang
diaktivasi oleh hormon T3 dan
berfungsi sebagai supresor tumor dan
gangguan gen THRB yang sering ditemukan pada
kanker.[33]
- siklus sel
terjadi dengan kerusakan DNA yang tidak
terpulihkan.[34]
- translokasi
posisi kromosom yang sering ditemukan pada kanker sel darah putih seperti leukimia atau limfoma, atau
hilangnya sebagian DNA pada
domain tertentu pada kromosom.[35] Pada leukimia mielogenus kronis,
95% penderita mengalami translokasi kromosom 9 dan 22, yang disebut kromosom filadelfia.
Karsinogenesis pada manusia adalah sebuah proses
berjenjang sebagai akibat paparan karsinogen yang sering
dijumpai dalam lingkungan, sepanjang hidup, baik melalui konsumsi,[36]
maupun infeksi.[37]
Terdapat empat jenjang karsinogenesis:
- inisiasi tumor
- promosi
tumor
- konversi
malignan
- progresi
tumor
Diagnosis kanker
Kebanyakan kanker dikenali karena tanda atau gejala
tampak atau melalui screening.
Kedua metode ini tidak menuju ke diagnosis yang jelas, yang biasanya
membutuhkan sebuah biopsi.
Beberapa kanker ditemukan secara tidak sengaja pada saat evaluasi medis dari
masalah yang tak berhubungan.
Karena kanker juga dapat disebabkan adanya metilasi pada promotor gen tertentu, maka deteksi dini
dapat dilakukan dengan menguji gen yang menjadi biomarker untuk kanker. Beberapa jenis kanker telah diketahui
status metilasi biomarker-nya.
Misalnya untuk kanker
payudara dapat digunakan biomarker BRCA,
sedangkan untuk kanker
kolorektal dapat menggunakan biomarker
Sox17.
Deteksi dini ini sangat penting. Pada beberapa
kanker seperti kanker kolorektal apabila diketahui sejak dini peluang untuk
sembuh lebih besar.[38]
Selain itu, deteksi dini dapat memudahkan dokter untuk memberikan pengobatan
yang sesuai.
Pencegahan
Faktor-faktor yang dapat diubah
Diet
Vitamin
Pengobatan Pencegahan
Uji Genetik
Vaksinasi
Penyaringan/(Screening)
Kanker pada orang dewasa
Di Amerika Serikat
dan beberapa negara berkembang lainnya, kanker sekarang ini bertanggung jawab
untuk sekitar 25% dari seluruh kematian.[39]
Dalam setahun, sekitar 0,5% dari populasi terdiagnosa kanker.Pada pria dewasa di Amerika Serikat, kanker yang paling umum adalah kanker prostat (33% dari seluruh kasus kanker), kanker paru-paru (13%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker kandung kemih (7%), dan "cutaneous melanoma (5%). Sebagai penyebab kematian kanker paru-paru adalah yang paling umum (31%), diikuti oleh kanker prostat (10%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker pankreas (5%) dan leukemia (4%).[39]
Untuk dewasa wanita di Amerika Serikat, kanker payudara adalah kanker yang paling umum (32% dari seluruh kasus kanker), diikuti oleh kanker paru-paru (12%), kanker kolon dan rektum (11%), kanker endometrium (6%, uterus) dan limfoma non-Hodgkin (4%). Berdasarkan kasus kematian, kanker paru-paru paling umum (27% dari kematian kanker), diikuti oleh kanker payudara (15%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker indung telur (6%), dan kanker pankreas (6%).[39]
Statistik dapat bervariasi besar di negara lainnya. Di Indonesia, kanker menjadi penyumbang kematian ketiga terbesar setelah penyakit jantung. Penyebab utama kanker di negara tersebut adalah pola hidup yang tidak sehat, seperti kurang olahraga, merokok, dan pola makan yang tak sehat. Pada tanaman, kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis jamur/ bakteri tertantu. Pola invasi kanker tanaman dan kaner pada manusia sangat berbeda. [40]
[sunting] Riset kanker
Riset kanker
merupakan usaha ilmiah yang banyak ditekuni untuk memahami proses penyakit dan
menemukan terapi yang memungkinkan. Meskipun pemahaman kanker memiliki tumbuh secara
eksponen sejak dekade terakhir dari abad ke-20, terapi baru yang radikal
hanya ditemukan dan diperkenalkan secara bertahap.Penghambat tirosin kinase (imatinib dan gefitinib) pada akhir 1990-an dianggap sebuah terobosan utama. Antibodi monoklonal telah terbukti sebuah langkah besar dalam perawatan kanker.[rujukan?]
Mengenal Macam Kanker
1. Kanker
adalah penyakit yang muncul dari perkembangan sel di dalam tubuh secara tidak
normal yang bila tidak segera ditangani bisa menyebabkan kematian. Ada
beberapa macam macam kanker dengan penyebab berlainan. Namun yang paling
terkenal dan sering menyerang manusia antara lain adalah :
1. Paru-paru
Macam kanker ini banyak menyerang penduduk Amerika Serikat. Penyebabnya antara
lain karena banyak merokok.
2. Usus
Yang diserang adalah bagian usus besar. Pertama
kali muncul biasanya ditandai dengan semacam benjolan kecil yang lama kelamaan
menjadi besar.
3. Payudara
Ini adalah macam kanker yang menjadi hantu
menakutkan bagi wanita. Bayangkan, bila kankernya sudah parah, maka payudara
harus diangkat atau diamputasi. Padahal payudara adalah salah satu simbol utama
dari seorang wanita.
4. Pankreas
Sesuai dengan namanya, yang mendapat serangan utama
adalah di daerah pankreas sehingga
pencernaan jadi terganggu dan selanjutnya metabolisme tubuh menjadi kacau.
5. Prostat
Juga menjadi hantu menakutkan namun untuk pria, bukan wanita. Karena macam kanker ini menyerang prostat yang tugasnya membuat air mani untuk membawa cairan sperma.
Juga menjadi hantu menakutkan namun untuk pria, bukan wanita. Karena macam kanker ini menyerang prostat yang tugasnya membuat air mani untuk membawa cairan sperma.
6. Darah
Sering juga sebut dengan leukimia. Juga menjadi
mesin pembunuh bagi banyak orang. Sistem produksi sel darah dalam tubuh adalah
sasaran utama dari kanker jenis ini.
7. Non-hodgkin
Di Indonesia memang kurang begitu
populer. Kanker ini sering muncul dengan tanda rasa demam dan berat tubuh yang
turun dratis. Menurut data terbaru, ada 20.000 jiwa yang mati gara-gara kanker
ini.
8. Empedu dan hati
Merupakan jenis kanker yang terkenal di seluruh
dunia, termasuk Indonesia. Dari tahun ke tahun penderitanya selalu mengalami
peningkatan. Yang diserang adalah tubuh bagian hati dan empedu.
9. Ovarium
Korban utamanya adalah kaum wanita.
Yang diserang bagian perut dan pinggul. Untunglah kanker ini lebih mudah
penanganannya dibading dengan macam kanker yang lain.
10. Kerongkongan
Lebih banyak menyerang laki-laki. Dan tidak berbeda
dengan namanya, yang diserang juga disekitar kerongkongan terutama pada bagian
bawah.
Menangani Penyakit Kanker
Meskipun macam kanker itu banyak, namun secara umum penanganan atau penyembuhannya hanya bisa dilakukan melalui dua cara saja.
Meskipun macam kanker itu banyak, namun secara umum penanganan atau penyembuhannya hanya bisa dilakukan melalui dua cara saja.
Yaitu dengan operasi yang bertujuan untuk membedah
sekaligus membunuh sel penyebab munculnya kanker. Sistem ini dinamakan dengan
kemoterapi. Sedangkan bila menggunakan cara merusak sel kanker disebut dengan radioterapi.
Cara menyembuhkan kanker yang lain adalah dengan menggunakan pengobatan alternatif dengan menggunakan herbal atau ramuan tradisional.
Mencegah Penyakit Kanker
Bila sudah menyerang tubuh, penyakit kanker memang sulit untuk disembuhkan. Selain itu biaya pengobatannya juga tergolong mahal. Untuk itu kita perlu mencegahnya agar penyakit ini tidak menyerang kita. Adapun cara yang bisa dilakukan antara lain adalah :
Cara menyembuhkan kanker yang lain adalah dengan menggunakan pengobatan alternatif dengan menggunakan herbal atau ramuan tradisional.
Mencegah Penyakit Kanker
Bila sudah menyerang tubuh, penyakit kanker memang sulit untuk disembuhkan. Selain itu biaya pengobatannya juga tergolong mahal. Untuk itu kita perlu mencegahnya agar penyakit ini tidak menyerang kita. Adapun cara yang bisa dilakukan antara lain adalah :
1. Jangan merokok
2. Usahakan tubuh kita tidak mudah terkena cahaya matahari secara langsung
3. Jangan terlalu banyak menyantap makanan yang mengandung lemak
4. Rajin mengkonsumsi makanan yang mengandung serat
5. Jangan terlalu sering makan makanan yang dimasak dengan cara dibakar, diasap atau diawetkan
6. Perbanyak makan makanan yang mengandung vitamin, khususnya A serta C
7. Banyak makan sayuran
8. Jangan terlalu banyak minum alkohol
9. Rajin memeriksakan diri ke dokter ahli kanker
10. Selalu menjalani pola hidup sehat dan rajin berolahraga
2. Usahakan tubuh kita tidak mudah terkena cahaya matahari secara langsung
3. Jangan terlalu banyak menyantap makanan yang mengandung lemak
4. Rajin mengkonsumsi makanan yang mengandung serat
5. Jangan terlalu sering makan makanan yang dimasak dengan cara dibakar, diasap atau diawetkan
6. Perbanyak makan makanan yang mengandung vitamin, khususnya A serta C
7. Banyak makan sayuran
8. Jangan terlalu banyak minum alkohol
9. Rajin memeriksakan diri ke dokter ahli kanker
10. Selalu menjalani pola hidup sehat dan rajin berolahraga
Terdapat
beberapa sifat yang membedakan antara tumor jinak dan ganas ;
1. Pertumbuhannya.
Tumor ganas tumbuhnya relative lebih cepat karena
memang lebih aktif dan agresif, akibatnya jika di permukaan tubuh akan tampak
tumor membesar dengan cepat dan seringkali di puncaknya disertai dengan luka
atau pembusukan yang tidak kunjung sembuh. Luka menahun ini diakibatkan suplai
nutrisi kepada sel-sel tumor tidak mampu mengimbangi lagi sel-sel tumor yang
jumlah sangat cepat berlipat ganda, akibatnya sel-sel yang berada diujung tidak
mendapat nutrisi dan mati. Jadi hati-hati jika memiliki luka yang kotor dan
tidak kunjung sembuh dengan pengobatan bahkan bertambah luas.
2. Perluasannya.
Tumor jinak tumbuh secara ekspansif atau mendesak,
tetapi tidak merusak struktur jaringan sekitarnya yang normal. Hal ini
dikarenakan tumor jinak memiliki kapsul yang membatasi antara bagian sel-sel
tumor yang abnormal dengan sel-sel normal. Sebaliknya pada tumor ganas yang
memang tak berkapsul, tumor ini tumbuhnya infiltratif atau menyusup sembari
merusak jaringan disekitarnya. Pertumbuhan semacam ini pertama kali ditemukan
oleh Hippocrates – bapak ilmu kedokteran – dan beliau menamakan sebagai cancer
(bahasa latin dari kepiting) karena menurutnya proses infiltratif seperti
demikian menyerupai bentuk capit kepiting. Akibat proses infiltratif tersebut,
maka jaringan disekitar tumor ganas seringkali rusak, dan jika jaringan yang
diinfiltrasi itu berupa pembuluh darah maka tumor jenis ini dapat menimbulkan
gejala perdarahan. Contohnya, pada kanker paru salah satu gejalanya adalah
batuk darah.
3. Metastasis.
Metastasis merupakan anak sebar, artinya kemampuan
suatu jaringan tumor untuk lepas dari induknya dan menempel serta mampu hidup
dan berkembang lebih lanjut pada jaringan tubuh lain yang letaknya jauh dari
jaringan tumor induk. Misalnya kanker payudara dapat bermetastasis hingga ke
paru-paru dan menyebabkan gangguan proses pernapasan. Jalur metastasis bisa
melalui aliran darah, aliran limfe maupun proses terlepas/terjatuh langsung
menempel pada tempat tertentu. Metastasis hanya terjadi pada tumor ganas. Tumor
jinak tidak pernah bermetastasis. Oleh karena metastasis inilah maka tumor
ganas pada kaki misalnya dapat berakibat fatal terhadap penderitanya.
4. Gambaran selular.
Tumor ganas di bawah mikroskop akan tampak
sekumpulan sel-sel yang seringkali tidak menyerupai jaringan normal semestinya,
bahkan sel-sel ganas bisa memberi gambaran yang sama sekali tidak menyerupai
sel apapun dalam tubuh manusia (tidak berdiferensiasi/anaplasi). Sedangkan
tumor jinak umumnya diferensiasinya baik, artinya gambaran sel-selnya masih
serupa sel-sel normal asalnya namun aktvitas pembelahannya saja yang lebih
aktif. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin anaplastik / berdiferensiasi
semakin buruk suatu tumor maka tumor itu pastilah semakin ganas.
5. Kekambuhan.
Tumor jinak umumnya dengan dioperasi secara tepat
jarang untuk kambuh lagi. Tumor ganas memiliki kekambuhan lebih tinggi
dikarenakan proses pembedahannya sulit untuk benar-benar tuntas dikarenakan
memang jaringan abnormal ini tidak berkapsul sehingga sulit untuk dibedakan dan
dipisahkan dari jaringan normal sekitarnya yang sudah diinfiltrasi. Selain itu
tumor ganas tahap lanjut umumnya penyebaran sudah lebih luas bahkan sudah
bermetasasis jauh sehingga operasi adalah tidak mungkin menyembuhkan lagi
karena sel-sel ganas sudah ada hampir di setiap bagian tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar