Rabu, 16 Mei 2012

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN KUALITAS AIR PAM


LAPORAN PRAKTIKUM
PENGUKURAN KUALITAS AIR PAM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah laboraturium kesehatan kerja
Dosen pengampu : Eram Tunggul Pawenang, SKM, M.Kes



Disusun Oleh :

1.     Mahfud fauzi P.                      6411409005
2.     Nur Imamah Septiani              6411409028
3.     Mustafida                                6411409089
4.     Arinta Puspita Restu               6411409099
5.     Dani Suprapto                         6411409116
6.     Poundra Irawan                      6411409132
7.     Dyan Styo Nugroho                6411409134
                                                           

Kelompk 02



JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012

LAPORAN PRAKTIKUM
PENGUKURAN KUALITAS AIR

I.              Pelaksanaan
Hari/tanggal          : Jumat, 13 April 2012
Waktu                   : Pukul 07.3008.30 WIB
Tempat                  : Laboratorium IKM

II.                                    Tujuan
1.      Untuk mengetahui metode dan peralatan pengkuran kualitas air.
2.      Agar dapat melakukan kegiatan pengukuran kualits air.
3.      Agar dapat menganalisa data hasil pengukuran kualitas air.

III.              Latar belakang
Air merupakan sumber kehidupan dibumi, selain udara. Air terdiri dari, air minum, air bersih, air kolam renang, dan air pemandin umum. Kualitas air harus memenuhi syarat kesehatan agar terhindar dari gangguan kesehatan, syarat yang ditentukan meliputi persyaratan mikrobiologi, fisika, kimia, dan radio aktif.
Kebutuhan masyarakat akan air minum layak dan aman untuk dikonsumsi semakin meningkat setiap hari sedangkan ketersediaan air layak minum yang berkualitas dan terjamin dari segi kesehatan semakin sulit diperoleh. Salah satu sumber air yang biasa digunakan oleh masyarakat untuk untuk melakukan aktifitas sehari-hari adalah air PAM (Perusahaan Air Minum).  Jenis parameter yng digunakan dalam pengukuran kualitas air PAM adalah meliputi Bau, warna, Total Zat Padat Terlarut (TDS), Ph, Rasa, Disolve Oksigen, dll.
Penelitian air PAM diambil dari salah satu warga yang bernama bapak jumaat yang beralamat dijalan setonen timur no 53. Pemilik tidak memiliki air sumur, untuk ituu pemilik memakai air PAM atau air PDAM. kondisi keran air PAM tidak berkarat, berlokasi di pinggir jalan beraspal. Air biasa digunakan untuk melakukan aktifitas sehari-hari, seperti mencuci, memasak, mandi, dll.
Adapun penggolongan air menurut peruntukannya adalah sebagai berikut:
1.      Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung, tanpa pengolahan terlebih dahulu
2.      Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum
3.         Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakanGolongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di perkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air

IV.             Alat dan bahan
1.      spectrometer DR 2400
2.      Cufet
3.      DO , PH, TDS analyzer
4.      Air PAM
5.      Probe TDS, DO, Ph Analyzer
6.      Picker glass


V.                 Prinsip kerja
Mengukur kualitas air PAM dengan menggunakan alat spectrometer DR 2400, dan TDS, PH, DO meter.
Dengan langkah menentukan tempat pengambilan sample air terlebih dahulu. Lalu mengambil sampel air di PAM/PDAM yang sudah ditentukan letaknya, pengambilan dilakukan sesuai dengan persyaratan pengambilan sample air, kemudian diuji kadar warna, TDS, DO, PH, bau, rasa dari air tersebut.Catatlah hasil yang di tunjukkan pada alat tersebut.

VI.             Cara kerja
1.      Cara pengambilan Sampel Air PAM (Perusahaan Air Minum)
Pengambilan sampel dilakukan melalui keran disalah satu rumah warga di jalan Stonen. Cara pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
1.      Mengalirkan air kira-kira selama 2 menit.
2.      Menutup aliran air, kemudian keran disterilkan dengan pemanasan keran air.
3.      Setelah itu, air dialirkan kembali melalui keran.
4.      Menampung air dalam botol sampai penuh tanpa menyisakan udara.
5.      Botol diberi identitas yaitu: jenis air, tempat pengambilan air, waktu pengambilan air, orang yang mengambil sampel, dan keadaan lingkungan pada saat mengambil sampel.

2.      Cara Kerja Pengukuran Warna Air Dengan Menggunakan spectrometer DR 2400
a.       Buang air yang sebelumnya ada didalam cufet
b.      Bersihkan cufet dengan tisu (disterilkan)
c.       Isikan sampel air PAM dalam cufet
d.      Atur alat, jika alat spectrometer belum nol (0) maka dizerokan
e.       Pencet Harz
f.       Pilih colorimeter
g.      Masukkan cufet dalam spectrometer
h.      Baca hasil angka yang muncul dalam alat spectrometer

3.        Cara kerja Pengukuran PH, TDS, DO dengan menggunakana alat DO , PH , TDS analyzer
a.      Nyalakan alat dengn menekan ON pada alat DO, PH analyzer
b.      Pasang masing-masing kabel sesuai fungsinya (Kabel probe biru: PH, hitam DO)
c.       Isikan sample air PAM kedalam Picker glass
d.      Masukkan 2 kabel yang pasangkan dialat kedalam picker glass yang telah diisi air
e.       Aduk air sampel PAM yang ada dalam Picker glass
f.       Pilih menu yang akan kita ukur nilainya (DO,PH,TDS)
g.      Baca nilai yang tertera pada layar.


4.                  Cara Menentukan Rasa , dan Bau pada Air PAM
a.Rasa
Masukkan jari telunjuk kedalam sample air, kemudian rasakan
b. Bau
1. Kibaskan udara yang ada diatas air dalam spiker glass
2. Kemudian cium bau yang keluar dari air


VII.          Harga normal (NAB)
·         Menurut peraturan menteri kesehatan nomor 492/ MENKES/ Per/ IV/ 2010 persyatan kulaitas Air Minum, parameter yang digunakan dalam pengukuran kualitas air minum meliputi :
           
No
Jenis Parameter
Satuan
Kadar maksimum yang diperbolehkan
1.
Bau

Tidak berbau
2.
Warna
TCU
15
3.
Total zat padat terlarut (TDS)
Mg/l
500
4.
Rasa
-
Tidak berasa
5.
pH
-
6,5-8,5

·         Menurut Peraturan Pemerintah no. 20 tahun 1990 , tentang Pengendalian Pencemaran Air, untuk Golongan B, standar baku mutu oksigen terlarut (DO) adalah minimal 6 mg/l.


VIII.   Hasil
a.       Warna                    : 89 PTCU = 89 TCU
b.      PH                         : 10,09 (basa) , suhu : 27 ̊  C
c.       DO                        :  10,91mg/l ,   suhu : 28,7 ̊  C
d.      TDS                       : 136,0 mg/l ,   suhu : 27  ºC
e.       Rasa                      : Basa (kaporit)
f.       Bau                        : tidak berbau

IX.             Pembahasan
Sesuai Standar Baku Mutu yang di lampiran diatas, didapatkan :
·    Hasil pengukuran pH adalah 10,09 itu berarti kadar pH air PAM diatas standar baku mutu, yang bersifat basa. pH tinggi dapat mengganggu pencernaan.
·      Hasil pengukuran TDS adalah 136,0 mg/l itu berarti kadar TDS dibawah standar baku mutu yaitu 500 mg/l.
·      Hasil warna  air PAM dari spektofotometer DR 2400 adalah 89 TCU, dengan demikian kadar air PAM diatas standar baku mutu yaitu 15 TCU.
·      Hasil bau dari air PAM adalah tidak berbau, itu berarti air normal sesuai dengan baku mutu.
·    Hasil rasa, air PAM adalah basa atau berasa kaporit, itu berarti air harus dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi atau harus diproses terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
·    Hasil DO air PAM adalah 10,91 mg/l, jika dibandingkan dengan baku mutu stadart air golongan B Peraturan Pemerintah no. 20 tahun 1990 yaitu minimal 6 mg/l, jadi DO sampel air PAM sudah sesuai karena melebihi baku mutu.
ü  Hal-hal yang harus diperhatikan :
·      Sampel sebaiknya diambil 1 jam sebelum pengambilan, jik lebih sebaiknya diaawetkan, dengan cara pendinganan, pembukuan, ataupun penambahan bahan kimia.
·      Saat mengisi botol dengan air sampel, masukkan botol 30 cm dibawah permukaan air dan minimal 30 cm dari dasar.
·      Jangan sampai ada udara yang masuk ke dalam botol.
·      Saat membawa sampel air jangan sampai terkena cahaya matahari langsung.

X.           Simpulan
Dari hasil pengukuran diatas didapatkan bahwa sampel air PAM tersebut tidak layak digunakan sebagai air minum kecuali jika diproses (dimasak) terlebih dahulu, namun masih layak digunakan sebagai sumber air bersih untuk kebutuhann sehari-hari, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 mengenai persyaratan kualitas air minum dan Peraturan Pemerintah no. 20 tahun 1990, mengenai kriteria kualitas air golongan B.

XI.              Saran
a)      Pengambilan sampel air perlu diperhatikan sesuai dengan standar pengambilan sampel menurut SNI 06-2412-1991
b)      Sebelum menggunakan air untuk air minum sebaiknya air dimasak terlebih dahulu atau diproses terlebih dahulu


XII.          Dokumentasi

Gambar 01. Sampel Air PAM




                                                                                                                       






Gambar 02. Probe TDS, DO, Ph Analyzer




                            
Gambar 03. DO , PH, TDS analyzer

                   
Gamabr 04. spectrometer DR 2400







Gambar 05. Anggota Kelompok

















Daftar pustaka
·         Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010, Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum .
·         Standart Nasional Indonesia (SNI) 06-2412-1991, mengenai Metode Pengambilan Contoh Kualitas Air.
·          Mariana Raini, dkk. 2004. Kualitas Fisik Dan Kimia Air Pam Di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi  Tahun 1999 – 2001. Artikel  Media Litbang Kesehatan. Volume XIV. Nomor 3. Tahun 2004. 14-19. (http://www.media.litbang.depkes.go.id/data/air.pdf) . diakses pada tanggal 19 April 2012
Peraturan Pemerintah no. 20 tahun 1990 , tentang Pengendalian Pencemara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar